Ada yang menarik perhatian dari gambar di sebelah? Ya, ada tuas kecil tepat di bawah tuas kopling di motor Yamaha milik Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Tuas ini mulai muncul ketika test pre - season di Sepang. Yamaha bungkam ketika ditanyakan apa sebenarnya fungsi tuas ini. Tetapi mari coba kita bahas bersama - sama.
Berbicara kepada awak crash.net, Team Director Yamaha, Massimo Meregalli, hanya mengatakan kalau tuas itu berhubungan dengan sistem transmisi baru yang dimiliki oleh YZR-M1 dan bukan merupakan kopling tanpa menjelaskan apa fungsinya.
Seperti yang kita tahu, kalau Yamaha sudah melengkapi gearbox-nya dengan sistem seamless seperti yang dimiliki Honda. Banyak yang belum mengerti apa sebenarnya seamless gearbox ini. Penjelasan singkatnya adalah membuat motor manual berasa seperti motor matic. Seamless gearbox mampu memangkas waktu yang terbuang percuma ketika perpindahan gigi terutama ketika berakselerasi. Seamless gearbox mampu membuat rentang waktu perpindahan gigi menjadi lebih pendek, lebih lembut dan pastinya membuat motor lebih stabil karena tidak ada lagi getaran ketika motor berpindah persneling. Yang artinya keluar tikungan akan lebih nyaman dan lebih cepat.
Akan tetapi, pada Yamaha, itu hanya berlaku ketika akselerasi, tidak seperti Honda yang sudah menyempurnakan seamless mereka juga untuk deselerasi. Nah, apalagi itu deselerasi? Baca terus biar pinter.
Honda RCV memiliki keunggulan lebih ketika pengereman berat/keras/kuat (heavy braking) dan ketika memasuki tikungan. Rumornya adalah pembalap Honda tidak perlu lagi menurunkan gigi secara manual dengan kopling ketika memasuki tikungan. Perhatikan baik baik ketika Honda akan memasuki tikungan, hampir tidak terdengar ada suara perpindahan gigi tinggi ke rendah walau ketika sedang mengerem habis-habisan. Luar biasa sempurna untuk motor balapan modern.
"Honda memiliki seamless downshift pada gearboxnya" kata Valentino Rossi. "Kami? Tidak punya. Itulah hal yang selama ini kami minta kepada Yamaha untuk dikembangkan."
Artinya apa min? Seamless downshift? Selama ini Seamless gearbox upshift yang kalian dengar itu berfungi seperti yang dijelaskan di atas, ketika perpindahan gigi bawah ke atas terutama saat berakselerasi. Misalnya kalian bawa motor bebek atau motor sport manual kalian, ketika kalian mulai dari gigi 1 ke 2 ke 3 ke 4, pasti ada jeda, ada rentang waktu setiap perpindahan gigi, dan ada loss power, serta motor akan sedikit goyang? Kalau kalian beneran motorist sejati, pastilah sadar hal ini. Nah, fungsi seamless gearbox ini adalah mengurangi hal tersebut, sama seperti kalian naik motor matic, sejenis mio, vario, beat dll. tidak ada jeda waktu akselerasi kan? Tinggal gas pol terus gedubrak. Eh.
Nah, bagaimana dengan seamless downshift? Ya itu tadi, hampir sama konsepnya dengan seamless gearbox upshift, cuma dibalik logikanya, karena motor tidak hanya akan goyah ketika perpindahan gigi bawah ke atas, sebaliknya juga, motor akan lebih goyah lagi ketika perpindahan gigi atas ke bawah. Misalnya kalian lagi bawa motor, posisi gigi 5, 100km/jam, masuk tikungan, kurangin ke gigi 3 dengan cepat, motor akan goyang bukan? Apalagi diikuti dengan pengereman. Kalau tidak jago, bisa - bisa rumah sakit. Lebih parah lagi, kuburan. Hal ini yang diatasi oleh Seamless downshift. Seamless downshift dapat ber-deselerasi tanpa membuat motor goyah, karena dipotong rentang waktunya, mengakibatkan motor lebih stabil.
Itulah kenapa Honda RCV dapat dengan nyaman masuk dan keluar tikungan seperti kesetanan tanpa membuat pembalapnya jumpalitan.
Lorenzo mengatakan "Kami mencoba untuk masuk tikungan, mengerem sambil menurunkan persneling seperti Honda, hasilnya malah jauh lebih buruk dari tahun lalu.
Faktanya adalah, tuas itu begitu kecil, sepertinya bukan ditujukan untuk tujuan menambah kecepatan seperti yang dirumorkan beberapa orang. Jawaban yang paling logika dan masuk akal adalah tuas itu berhubungan untuk me-netral-kan persneling.
Bisa jadi juga ini menjawab rumor yang beredar selama ini, untuk menyempurnakan sistem seamless gearbox, Honda dan Yamaha memindahkan posisi persneling netral mereka yang seharusnya secara umum berada di antara gigi 1 dan 2 (1-N-2-3-4-5-6) menjadi berada di posisi pertama (N-1-2-3-4-5-6)
Teori berlanjut lagi, demi alasan keselamatan dan atau alasan seamless yang lebih sempurna, maka diciptakanlah tuas ini, untuk 'langsung' masuk ke posisi netral dari posisi persneling manapun ketika tuas ditekan. Dalam beberapa kejadian atau kesempatan, pembalap butuh untuk langsung masuk ke netral, misalnya untuk jump start motor dan hal lainnya.
Begitu banyak logika dan asumsi, Meregalli masih tetap bungkam dan menyatakan kalau itu merupakan masalah teknikal sehingga dia tidak bisa/tidak mau menjelaskannya.
Tuas ajaib di Honda RCV milik Marquez.
Ini milik Alvaro Bautista.
Tidak terlihat tuas ajaib di FTR-M1 milik Aleix Espargaro.
Memang belum ada jawaban pasti untuk kegunaan fungsi tuas ini. Semoga dengan berjalannya waktu ada pers yang mampu menguak misteri di balik tuas kecil ajaib ini. Seperti yang sering dikatakan kakek nenek, jangan pernah remehkan hal kecil, karena bisa jadi besar manfaatnya. Ukuran itu bukan masalah, yang penting cara memainkannya. Eh.
So guys, what do you think it is?
Mantap infonya..
ReplyDeletePertamax..
Buka bengkel lo sob dikampung lo, gw mau main nih ke bengkel rombak abis mx haha
ReplyDeleteBuka bengkel lo sob dikampung lo, gw mau main nih ke bengkel rombak abis mx haha
ReplyDelete