Okay, mungkin sudah lama sejak gue ga ngetik di blog, terlalu banyak kesibukan di dunia nyata. Sekarang gue mau coba bahas tentang race Jerez kemarin. Mungkin banyak yang bakalan setuju ataupun nggak, gua sih ga peduli, lah ini blog siapa coba? Ha.
Semenjak Jumat, Rossi sebenarnya sudah tampak nyaman dengan motornya. Sasis baru Yamaha tampaknya cocok dengan dia, makanya dia memutuskan untuk segera make tuh sasis walau rencananya sasis baru akan disuplai Yamaha di Mugello nanti. Sasis ini digadang - gadang jawaban Yamaha untuk keluhan Rossi atas performa M1 keluar dari tikungan atau garis besarnya akselerasi yang kita semua menyaksikan sendiri, kalah jauh dari Honda.
Sesi latihan bebas semuanya berakhir, dan Rossi tidak kalah jauh dari pemimpin tiap - tiap sesi. Bukan kejutan karena memang Rossi terkenal bukan pembalap yang mendominasi seluruh akhir minggu, karena tiap race, selalu saja ada yang bisa dikeluarkan Rossi untuk berada di posisi depan. Kualifikasi pun berlangsung, Rossi berhasil mengamankan posisi start keempat. Yang mana merupakan capaian kualifikasinya terbaik di tahun ini. Di Qatar Rossi start kesepuluh, di Amerika dan Argentina Rossi start keenam.
Race day pun tiba, Rossi tampak sangat fokus, beberapa kali kamera menangkap dia di grid start sedang berkonsentrasi penuh dan tampak 'ngobrol' dengan motornya. Warm up lap, bla bla bla, lampu merah menyala, dan beberapa detik kemudian padam, race dimulai.
Lorenzo lagi - lagi bad start, walaupun tidak separah di Texas, kali ini Dovizioso yang start dengan baik, dan memimpin balapan, di tikungan pertama, disusul Marquez dan Rossi sendiri. Tikungan kedua Marquez langsung mengambil alih pimpinan balapan, Rossi yang menyadari hal ini tidak membuang waktu dan juga langsung menyalip Dovi untuk berada di belakang Marquez. Lorenzo juga tampaknya tidak tinggal diam dan kemudian ikut menyalip Dovi disusul oleh Pedrosa. Rossi kemudian menguntit Marquez di beberapa tikungan, dan kemudian menyalip Marquez di tikungan parabolik ke kanan. Penonton menggila dan liar, sorakan riuh menggelora mengalahkan cewek - cewek lagi belanja diskonan 70% akhir tahun di mall - mall. Menyadari Rossi berniat untuk menurunkan irama balapan, Marquez langsung ambil tindakan di tikungan terakhir dan menyalip Rossi lagi. Marquez memimpin di penghujung lap pertama.
Lagi - lagi Rossi kembali menyalip Marquez, penonton mulai menggila lagi, di tikungan kedua lap kedua dengan late braking fenomenal Rossi berhasil menyalip Marquez. Hal yang tidak umum dilakukan pembalap gaek yang sudah berumur 35 tahun dan banyak orang mengatakan dia tidak pantas lagi berada di MotoGP. Kali ini membuat semua orang tercengang. Rossi berusaha untuk menjinakkan Marquez dengan memperlambat irama balapan dan berharap Dani atau Lorenzo segera menyalip Marquez untuk kemudian memberikan ruang nafas kepada Rossi. Sayangnya, entah kenapa, Lorenzo mungkin lupa make lotion anti nyamuk atau lupa minum obat geleng- gelengnya, tampak sangat kalem di balapan kali ini. Seperti tidak ada niatnya untuk bergabung battle dengan dua pembalap beda generasi itu.
Kemudian di tikungan parabolik yang sama, Marquez kembali menyalip Rossi. 117.000 penonton yang datang hari itu ke track Jerez kembali bersorak, inilah yang mereka tunggu - tunggu, inilah yang kita semua tunggu - tunggu, battle antara dua pembalap yang saling mengagumi satu sama lain tanpa ada drama berlebihan ketika salah satunya kalah. Luar biasa, fantastic, brilliant, komentator tak henti - hentinya memuji keduanya.
Lap ketiga, keempat pembalap alien mulai membuat grup sendiri meninggalkan grup di belakangnya yang dipimpin oleh Dovi, Smith dan Aleix. Saat ini Marquez mulai menggila dan membuat gap setengah detik lebih cepat di tiap lapnya. Saat ini juga gue mulai sadar, balapan berakhir. Marquez tidak akan membiarkan Rossi kembali menyalip dia karena dia tau Rossi sangat kuat dalam hal defense dan menutup jalur racing line pembalap di belakangnya untuk mengontrol irama balapan sekaligus untuk memberikan kesempatan memimpin sambil menghangatkan ban depannya yang saat itu Rossi memilih menggunakan ban hard, yang tipikal endurancenya lebih tinggi daripada medium tetapi lebih lama mencapai suhu ideal.
Lap demi lap berlalu, keempat pembalap terdepan tidak berubah posisinya, bahkan Marquez meninggalkan ketiga pembalap di belakangnya sampai dengan gap 6 detik. Di penghujung balapan, Dani Pedrosa yang sepanjang balapan cuma dapat pemandangan pantatnya Lorenzo memutuskan untuk khilaf, dan mulai mengejar Lorenzo. Berhasil menyalip Lorenzo, sekarang Dani ingin melihat pemandangan lain, pantat teposnya Rossi. Gue mulai khawatir, karena Dani sangat cepat di penghujung lap, begitu juga kayanya 11.000 followers gue. Semua pada mention, bahaya, Dani mendekat min!
Ternyata sampai di akhir balapan, Rossi berhasil menjinakkan Dani Pedrosa, walaupun jaraknya sudah sangat dekat sampai dengan keduanya melewati garis finish. Rossi finish kedua!! Pembalap gaek itu berhasil finish kedua diantara pembalap - pembalap lain yang masih sangat sangat muda. Bahkan Dani Pedrosa dengan Hondanya yang tampak betul - betul beringas pun tak sanggup melewati dia walau diberikan kesempatan 27 lap.
Marquez, Valentino Rossi dan Dani Pedrosa, ketiga pembalap yang sangat dinantikan penonton untuk berada di podium berhasil menjawab kembali. Mereka selalu bercanda sambil menghormati satu sama lainnya di podium dan parc ferme. Pemandangan sangat langka dan indah untuk pentonton. Tidak pernah terjadi hal yang sama kalau salah satu dari mereka tidak disana.
Tapi seperti biasa, gue ga pernah puas dengan hasilnya. Marquez dan Honda terlalu perfect. Sudah 4 balapan berlangsung di tahun ini, dan semuanya dimenangi oleh bocah ini dengan Honda RCV-nya. Jangankan balapan, sesi latihan bebas dan apalagi kualifikasi, selalu dikuasai oleh 'you know who'. Kalau dibiarkan seperti ini, balapan akan berlangsung membosankan semenjak 3 - 4 lap pertama. Okay, mungkin Rossi sudah memberikan secercah harapan karena Marquez ternyata bisa disalip. Tetapi ingat, Rossi sudah tidak muda lagi, dulu mungkin dia tidak butuh motor yang perfect dan zuper cepat (minjem logat Matteo) untuk bisa menang, tetapi umur tidak pernah bohong meeen. Rossi bisa saja masih termotivasi, tetapi fisik itu ga pernah nipu broooo. Paling tidak sekarang yang dibutuhkan Rossi adalah hanya kalah 0.1 detik saja dari Marquez di tiap lapnya, bukan di tiap sektor. Kekuatan Rossi saat ini cuma late braking. Sedangkan akselerasi, deselerasi, power, torsi, speed di track lurus semuanya dikuasai Honda dan kroco - kroconya. Beberapa tahun lalu balapan masih menarik karena ada track yang cocok dengan Yamaha dan ada yang lebih ke Honda. Tetapi sepertinya tahun ini semua berubah, tidak ada lagi track Yamaha atau Honda, semuanya dikuasai Honda.
Setelah race Rossi mengatakan kalau dia sangat beruntung bisa menahan Pedrosa di akhir - akhir balapan walaupun ban belakang motornya slip terlalu banyak hampir di semua bagian di track. Dia berusaha tetap berada di atas motor dan berusaha sekuat mungkin di bagian dimana dia lebih cepat dari Pedrosa. Okelah, perkembangan Yamaha mulai menunjukkan hasil, tetapi terlalu lambat Yam. Rossi tidak akan muda lagi, dan Honda terus berkembang. tahun lalu Rossi cuma menargetkan untuk bisa bersaing dengan teammatenya, tahun ini Rossi mulai bertarung untuk podium.
Saat ini memang kenyataanya kalau Marquez adalah pembalap terkuat dan tercepat. Semua taktik Rossi sudah berhasil dibendungnya, mulai dari determinasi di track, maupun racing line defense. Marquez tidak terbendung. Okelah tahun lalu Rossi masih bisa mengalahkan Marquez di Qatar dengan determinasinya, dan menang di Assen dengan line defensenya, tetapi itu tahun pertama Marquez, dia masih 'belajar' mengendarai motor 1000cc setelah sekian lama bertarung dengan 600cc di Moto2. Tahun ini tidak lagi bung, Marquez sudah pintar, dia sudah semakin sempurna untuk Honda. Mungkin beberapa masih mengatakan kalau itu Honda yang terlalu cepat. Oke. Masuk akal, tetapi bagaimana dengan Pedrosa? Mereka naik motor yang sama persis dan bahkan identik. Kenapa Pedrosa tidak secepat Marquez? Nah lo, bingung kan lo jawabnya? Sama, gw juga.
Satu lagi taktik Rossi yang belum pernah dipakainya untuk Marquez adalah mind games. Perang mental. Rossi tidak bisa menggunakan senjata rahasianya ini ke Marquez, karena mereka, saling menghargai satu sama lain. Yang bisa dilakukan Rossi adalah perang halus. Ya, Rossi baru - baru ini mengatakan kalau Marquez harus pindah dari Honda untuk membuktikan kalau dirinya yang terbaik. Karena asumsi orang kebanyakan, yang cepat itu adalah Honda, bukan Marquez. Mindset yang sudah ada bahkan semenjak Rossi masih di Honda. Rossi pindah karena ingin mematahkan logika Honda kalau yang membuat Rossi menang adalah motor mereka, bukan pembalapnya. Kalau taktik ini berhasil, Maka ada kesempatan Rossi dan Marquez berada di motor yang mungkin lebih seimbang.
Dan untuk Marquez sendiri yang mana gue sadar kalau dia tidak akan pernah baca in blog tapi akan tetap gw ketik. Jadilah entertainer. Sudah lihat bagaimana di Jerez? Dimana itu terletak di Spanyol, dan lo adalah orang Spanyol. Lihat bagaimana setelah keterpurukan di Ducati dan masalah - masalah lainnya, penggemar lebih banyak mengelukan nama The Doctor? 117.000 orang datang hari itu, dan yeng terdengar mereka chanting : "ROSSI! ROSSI! ROSSI!" padahal itu adalah ranah Spanyol dan Rossi merupakan orang ITALIA, nemesis dari Spanyol. Bahkan media Spanyol sendiri mengatakan setelah balapan di Jerez, kalau lo ga ada di balapan, maka ini akan menjadi balapan terbaik sepanjang tahun.
Itu bukan karena dia menang 9 kali juara dunia Marc. Bukan. Tetapi dia mengubah MotoGP secara keseluruhan. Lo boleh saja memecahkan semua rekor dan batas kecepatan balapan motor. Dan mungkin bisa saja menang di semua sisa balapan tahun ini atau mungkin jadi juara dunia 10-20 kali, tetapi hal ini tidak akan berubah. Orang akan tetap mengelu-elukan nama Rossi selama lo tidak merubah balapan ini menjadi lebih menarik. Lo punya kesempatan, lo masih muda, lo punya kecepatan, lo naik Honda. di tiap balapan lo lebih cepat 0.5 - 1 detik di tiap lapnya dari pembalap lain. Rossi juga pernah berada di posisi lo sekarang. Di era kelas MotoGP dimulai, Rossi juga mendominasi batas kecepatan seperti yang lo lakukan saat ini, tetapi Rossi memikirkan masa depan balapan yang dia cintai. Dan dia memutuskan untuk menghibur, hal yang membuat jutaan orang mencintai dia.
Satu contoh saja di balapan 2003, di Australia, Philip Island yang mana gw masih ingat detail tiap lap yang terjadi. Rossi terkena penalty 10 detik karena dia menyalip ketika bendera kuning berkibar. Pada akhir balapan, Rossi menang dengan jarak 12 detik dari Loris Capirossi di posisi kedua. Itulah yang dinamakan balapan menarik, dimana Rossi tau dia punya kecepatan, tetapi dia tidak harus selalu berada di depan untuk menunjukkan bahwa dia yang terbaik. Itu yang perlu lo pelajari, Marc. Passion for the sake of the sport.
Kalau hal ini ga berubah, sudah berakhirlah balapan tahun ini. Dan ini akan menjadi tahun balapan yang sangat panjang karena orang sudah tau hasil akhirnya. Kecuali kalau lo fans Marquez. Walaupun gw ga yakin ada yang benar - benar fans Marquez. Yang tampak jelas saat ini, 93% fans Marquez cuma tertarik sama dia karena alasan yang sangat jelas. Dia yang terbaik saat ini. Dan Stoner sudah pensiun. Dan Lorenzo sudah kalah dari Marquez. Dan Pedrosa ga juga juara dunia walau sudah bertahun - tahun di MotoGP. Dan juga Marquez ganteng. Ga heran banyak cewek - cewek alay yang cuma denger nama Marquez terus liat fotonya di google tapi ga pernah nonton MotoGP terus ngaku - ngaku ngidolain Marquez. Yeah, tipikal.
Tipikal Glory Hunter.
Nikmatilah sebelum suatu saat ada pembalap baru lagi yang lebih cepat dan penggemar alay lo mulai pindah haluan. Tidak bisa selamanya lo di depan di olahraga yang mengatasnamakan kecepatan. Umur ga pernah berkurang dan pembalap muda terus bertambah banyak. Saatnya untuk berubah kalau ingin mendapatkan apa yang sudah didapatkan Rossi saat ini. Pembalap yang sudah merasakan segalanya, di atas di bawah dicaci dipuji dielu-elukan dimaki, tetapi fansnya tidak pernah berkurang. Dan semua orang yang mengerti tentang olahraga ini respect kepada dia. Haters yang tidak tau apa - apa tentang olahraga ini yang bisanya cuap - cuap tapi level otaknya ga nyampe itu cuma hitungan upil yang akan hilang sendiri dimakan waktu Yang iri akan kesuksesan yang dicapainya, dan sirik akan penggemarnya yang selalu setia di tiap era perkembangannya. Ciao a tutti!
Forty six thumbs up!!!
ReplyDeletekalo vnguard jadi tandem lucy jadi komentator motogp kayaknya keren, sekali2, hahaha
ReplyDeleteMana mungkin, di media nasional ga boleh maki maki sih.
ReplyDeleteShare donglot Phillip Island 2003 dong Om.. Pengen nonton lg.. :D
ReplyDeletefans VR addict nih vidya yahhh hehe :3
ReplyDelete